1.
Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya
tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk
memenuhi kepentinganya. Kepentingan merupakan hal dasar bagi kehidupan setiap
individu. Jika individu berhasil dalam memenuhi kepentingannya,maka ia merasa
puas,tetapi bila sebaliknya akan menimbulkan masalah bagi dirinya maupun orang
lain. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa kegiatan kegiatan yang dilakukan
individu individu dalam masyarakat merupakan manifestasi dari kepentingan
kepentingan.
-
|
Dalam pengertian
Sosiologis konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua
orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
|
||||||||
-
|
Penyebab
terjadinya konflik antara lain:
|
||||||||
-
|
Bentuk-bentuk Konflik:
|
||||||||
-
|
Akibat-akibat Konflik:
|
(Sumber www.e-dukasi.net download 29 juli 2006 jam 21:50 )
Ketidakmampuan suatu ideologi
mewujudkan idealisme yang merupakan kesepakatan dari berbagai sub ideologi akan
melahirkan kondisi konflik. Permasalahan
utama yang tampak jelas adalah jarak yang terlalu besar antara harapan ( tujuan
sosial ) dengan kenyataan hasilnya atau disebabkan oleh cara pandang yang
berbeda antara pemerintah sebagai pemegang kendali ideologi dengan kelompok
kepentingan sebagai sub sub ideologi. Jika kita lihat lebih rinci maka akan
kita dapati perbedaan juga terjadi pada kelompok kepentingan dalam melihat
suatu masalah. Seperti: kelompok agama,kelompok sosial,kelompok
orang-orang kaya,kelompok seniman,dll. Lebih dalam lagi kita akan melihat
didalam sustu kelompok kepentingan juga terjadi perbedaan kepentingan antar
individu dalam kelompok tersebut:
Tahapan suatu perbedaan kepentingan yang berakibat pada
konflik:
a.
Fase
disorganisasi: Kesalah pahaman ( akibat perbedaan antara harapan dengan standar
normatif ) yang menyebabkan sulitnya atau tidak dapatnya suatu kelompok sosial
menyesuaikan diri dengan norma ( Ideologi ).
b.
Fase
disintegrasi ( Konflik ): adanya kemerosotan integritas (persatuan &
kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi/ Pernyataan tidak setuju dalam
berbagai bentuk,seperti protes,mogok,pemberontakan.
Menurut Walter T
Martin,tahapan disintegrasi terjadi:
a.
Perbedaan paham antar anggota kelompok tentang tujuan
sosial yang hendak diraih yang semula menjadi pedoman kelompok.
b. Norma
norma sosial tidak mendukung anggota masyarakat lagi dalam mencapai tujuan yang
telah disepakati.
c.
Norma
norma dalam kelompok dan yang dihayati oleh kelompok,bertentangan satu sama
lain.
d. Sanksi
sudah menjadi lemah,bahkan sanksi tidak dilaksanakan dengan konsekuen
e.
Tindakan
anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok
2.
Prasangka,Diskriminasi dan Ethnosentrisme
a.
Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka merupakan sikap yang terlalu
tergesa,generalisasi yang terlalu cepat,sifat berat sebelah dan dibarengi
proses simplifikasi terhadap suatu realita. Mnurut Morgan (1966 ),Sikap adalah
kecenderungan untuk merespon,baik positif maupun negatif terhadap orang,obyek
atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui bila ia sudah berbuat. Oleh karena
itu bisa saja sikap bertentangan dengan perbuatan. Prasangka merupakan
kecenderungan tidak tampak. Prasangka sebagian besar sifatnya apriori,mendahului
pengalaman sendiri,menumbuhkan jarak sosial antara anggota kelompok dengan
kelompok luar.
Jika prasangka disertai agresivitas dan rasa
permusuhan,maka hal tersebut akan disalurkan dengan mencari “kambing
hitam”,yaitu suatu obyek untuk melampiaskan rasa frustasi dan rasa negatif.
Kambing hitam biasanya berwujud individu,kelompok sosial yang lemah,golongan
minoritas,kelompok luar,ras atau bangsa lain. Biasanya prasangka dibarengi
dengan rasionalisasi,yaitu membuat logis segala prasangka,pikiran negatif yang
ditujukan pada kambing hitam. Pada akhirnya muncul pembenaran diri sendiri.
Pada titik tindakan disebut diskriminatif,yaitu tindakan kepada pihak lain atas
dasar sikap negatif,simplifistik,stereotip.
b.
Sebab sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi:
a. Latar
belakang sejarah: karena pengaruh kejadian masa lalu. Seperti Orang kulit putih
di AS terhadap orang kulit hitam/ Negro,orang Eropa terhadap orang Arab/Islam.
b. Perkembangan
sosio kultural dan situasional: suatu prasangka muncul dan berkembang dari ke
individu lain atau terhadap kelompok sosial. Misal: prasangka buruh terhadap
majikan,kaum miskin terhadap orang kaya pada era kapitalisme.
c.
Faktor Kepribadian: keadaan frustasi beberapa orang
atau kelompok sosial tertentu,merupakan kondisi yang cukup untuk menimbulkan
tingkah laku agresif. Para ahli beranggapan bahwa prasangka lebih dominan
disebabkan tipe kepribadian tertentu. Tipe Authoritarian personality adalah ciri kepribadian
orang yang penuh prasangka seperti konservatif,tertutup.
d.
Perbedaan
keyakinan/ agama,politik,ekonomi dan Ideologi: Seperti konflik Irlandia utara
dan selatan,keturunan Yunani dengan Turki di Cyprus, perang Vietnam, Kashmir, Palestina,
Afghanistan, Irak.
c. Ethnosentrisme
Merupakan kecenderungan untuk menilai kelompok lain dengan
ukuran kebudayaannya sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan konflik. Seperti kasus
Nazi Hitler.
3.Pertentangan
di masyarakat
merupakan
situasi yang memiliki ciri:
- Terdapat
dua atau lebih unit atau bagian yang terlibat konflik
- Unit
unit tersebut memiliki perbedaan yang tajam dalam
kebutuhan,tujuan,masalah,nilai,sikap
- Terdapat
interaksi antara bagian bagian yang memiliki perbedaan tersebut
Konflik
terjadi pada lingkungan kecil ( individu ) sampai masyarakat:
- Pada taraf diri seseorang: menunjuk pada pertentangan,ketidakpastian
emosi dan dorongan yang antagonistik.
- Pada taraf kelompok: menunjuk pada pertentangan
antar individu anggota kelompok dalam tujuan,nilai,motivasi mereka untuk
menjadi anggota kelompok.
- Pada
taraf masyarakat: bersumber pada perbedaan nilai dan norma antar kelompok
yang berbeda.
Cara pemecahan konflik:
- Elimination,yaitu
pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik,yang
diungkapkan dengan: Kami mengalah,kami mendongkol,kami keluar,kami
membentuk kelompok kami sendiri
- Subjugation
atau Domination, yaitu pihak yang memiliki kekuatan terbesar dapat memaksa
pihak lain untuk menaatinya,sehingga hanya memuaskan pihak yang kuat
- Majority
Rule,yaitu suara terbanyak akan menentukan keputusan,tanpa
mempertimbangkan argumentasi. Pada dasarnya hal ini merupakan bentuk
subjugation
- Minority
Consent,yaitu kelompok yang terkalahkan tidak merasa dikalahkan dan
menerima keputusan untuk melaksanakan kegiatan bersama dengan pihak yang
menang
- Compromise,yaitu
semua pihak yang terlibat dalam konflik berusaha mencari jalan
keluar/jalan tengah
- Integration,yaitu
pengambilan keputusan yang memuaskan semua pihak yang konflik. Dengan cara
melakukan diskusi,analisa terhadap semua pendapat
4. Integrasi sosial yaitu
terwujudnya solidaritas sosial/ rasa kebersamaan antar anggota masyarakat, terjadinya
kerjasama antar kelompok yang memiliki sifat berbeda
0 comments:
Post a Comment